Cara Mudah Bercocok Tanam di Rumah

Ingin  punya kebun tapi tidak punya halaman? Sekarang tidak sulit kok. Bisa menggunakan peralatan atau wadah yang tidak terbakai. Bisa ...

Ingin

 punya kebun tapi tidak punya halaman? Sekarang tidak sulit kok. Bisa menggunakan peralatan atau wadah yang tidak terbakai. Bisa ban bekas, botol bekas, talang bekas, hingga kemasan bekas minyak goreng.

Dalam bercocok tanam, pada prinsipnya adalah menyediakan lingkungan yang cocok untuk tanaman. Lingkungan yang dibutuhkan adalah ketersediaan cahaya matahari. Selain matahari, air, media tanam dan pupuk juga harus menjadi perhatian.

Cahaya Matahari
Cahaya matahari dibutuhkan tanaman dalam proses fotosistesis. Pada tanaman berdaun hijau, cahaya matahari diserap oleh klorofil. Selanjutnya terjadi proses pembentukan gula menjadi selulosa. Selain sebagai bahan dasar, selulosa kemudian berubah menjadi protein dan lemak sebagai makanan bagi tumbuhan.  Hasil fotosintesis ini kemudian diedarkan ke seluruh tanaman, untuk bernafas, berkembang biak dan sebagai cadangan makanan. Intensitas matahari yang terbaik adalah selama 8 jam, sejak pukul 7 pagi, tetapi jika kurang tidak mengapa, asalkan terkena matahari pagi. 

Air
Air merupakan  salah satu zat yang dibutuhkan oleh mahluk hidup termasuk tumbuhan. Bagi tumbuhan, air merupakan reagen yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis. Air juga merupakan zat yang dapat menjaga suhu tanaman serta menjaga tekanan  turgor (tekanan yang membuat tanaman tetap kaku). Tanaman yang kelurangan air akan mudah layu dan kemudian mati.

Media Tanam
Pada kegiatan bertanam di halaman, terdapat beberapa alternatif media tanam. Secara umum, media tanam dapat dikelompokkan pada media tanah dan non tanah. Bercocok tanam dengan media tanah sudah umum dilakukan, dan dapat digunakan di lahan terbatas asalkan terkena paparan cahaya matahari. Pada saat menggunakan tanah, umumnya tidak 100% menggunakan tanah, tetapi dilakukan penambahan media lain, diantaranya adalah kompos atau pupuk kaedang. Umumnya perbandingan yamg digunakan adala 1:1.
Pada saat menggunakan kompos sebagai pupuk dasar, hanya digunakan saat fase vegetatif atau fase pertumbuhan. Sedangkan untuk fase pembungaan dan pembuahan dilakukan penambahan pupuk bunga dan buah.

Pupuk
penggunaan pupuk pada kegiatan bercocok tanam di halaman dapat dibagi pada dua fase. Fase pertama, pupuk digunakan sebagai pupuk dasar. Pada sayuran daun, fase ini berlangsung sejak proses penanaman hingga panen. Umumnya petani menambahkan pTpuk urea. Tetapi, bagi kita yang bercocok tanam di rumah, penambahan pupuk dapat dilakukan dengan memberikan pupuk organik cair atau poc. Pemberian air cucian beras dapat juga dilakukan. Air cucian beras pertama yang keruh mengandung zat besi dan fosfor. Selain itu, dalam sebuah studi yang dilakukan IPB, air cucian beras merupakan media bakteri Pseudomonas fluorescens, yang berperan menghambat pembentukan bakteri karat dan pelayuan.

 Sedangkan pada sayuran buah seperti tomat, cabe, timun,perlu dilakukan penambahan pupuk bunga dan buah yang dibutuhkan saat fase generatif atau fase pembiakan. Pada fase ini, dapat dilakukan penambahan poc, dan umumnya yang baik adalah poc dari limbah buah. Jika enggan membuat poc, dapat digunakan poc yang dijual di toko pertanian. Penggunaan poc dapat disesuaikan dengan sturan yang tertera pada label.

Kelengkapan lain yang dibutuhkan adalah wadah untuk menanam kita dapat menggunakan keranjang kayu bekas telur, ban, botol bekas atau lainnya. Untuk sayuran daun yang berumur 30 hari, wadah seukuran botol air mineral 1,5 liter bisa digunakan. Tetapi untuk tanaman buah, wadah yang digunakan sebaiknya berukuran tidak kurang dari 50x 50 x 50 cm, karena semakin lama umur tanaman semakin besar wadah yang digunakan untuk menaung akar. Jika wadah terlalu kecil, pertumbuhan tanaman dapat terhambat.
 Happy farming.

 #UrbanFarming #BerkebunDiPekarangan #FarmerBlogger #Organik #SayurSehat