"Tua itu pasti," sebuah ungkapan yang seringkali kita dengar. Bertambah usia, maka tubuh secara fisiologis juga menurun fungsin...
"Tua itu pasti," sebuah ungkapan yang seringkali kita dengar. Bertambah usia, maka tubuh secara fisiologis juga menurun fungsinya. Tetapi, seiring bertambahnya usia, apakah kebugaran juga harus berkurang? Hampir 6 bulan ini saya berada dalam sebuah aktivitas bersama para lansia. Bayangkan, saya yang masih jelita ini bekerja satu tim dalam sebuah riset dengan para lansia usia 60-70 tahun. Semula di bayangan saya, bekerja dengan para lansia ini menyebalkan, harus menjaga mereka, jalan pelan-pelan, lelet, dan pikun. Ternyata saya salah. Para lansia ini bisa dibilang tua-tua keladi, makin tua makin menjadi. Jalan masih tegap, kuat berjalan 2 km dengan kecepatan tinggi, high standart quality, very qualified, dan motonya "Mutu atau Mati". Bukannya saya yang harus lambat mengatur ritme, justru saya ngos-ngosan mengikuti langkah mereka dalam berjalan, maupun beraktivitas. Pokoknya oke abis. Kalau di keartisan sih, standarnya Eyang Titik Puspa.
Selidik punya selidik, sambil beraktivitas, beberapa kali saya bertanya tips hidup kebugaran mereka. Dan ternyata, mereka adalah orang-orang yang sangat disiplin. Makan teratur, hidup teratur, tidak pernah begadang, tidak pernah menyimpan dendam, tidak pernah nyinyir, taat beribadah, rajin berolahraga, tidak sombong, rajin menabung, dan seabrek sikap positif yang mereka lakukan sejak masih muda. Jadi malu diri, setelah berkaca, mesti introspeksi dan merubah pola hidup.
Gaya hidup yang baik juga menjadi inti dari materi yang disampaikan oleh Lineation Centre dalam seminar kesehatan bertajuk "Tampil beda dengan filler serta makin sehat dengan fisiolterapi dan Vitamin D3". Seminar ini merupakan kegiatan rutin bulanan yang diadakan Lineation Centre dan kali ini dilaksanakan tanggal 24 Februari 2018. Oh ya, buat yang belum tahu apa itu Lineation Centre, yaitu sebuah klinik kesehatan di Jl Leumah Nendeut No 10 Bandung, dengan layanan yang lengkap, diantaranya : klinik kecantikan, dokter umum, dokter gigi, regeneresis dan trauma healing, dan rencananya ada salon serta bedah plastik. Klinik yang dipimpin dr David Budi W ini semula bernama DF Clinique, dan sekarang bertransformasi menjadi Lineation Centre.
Materi yang disampaikan Sabtu kemarin bagi saya sangat menarik, karena menyampaikan informasi yang tidak umum tetapi penting. Seperti tentang vitamin D3, yang selama ini jarang secara khusus dikonsumsi tetapi ternyata memberi peran penting dalam peningkatan daya tahan tubuh. Saya mulai ngeh dengan vitamin D3 setelah bergabung dengan grup autoimun, dimana salah satu tes wajib adalah kadar vitamin D3. Begitu pula informasi tentang fisioterapi, yang ternyata membahas mengenai pengaruh kebiasaan sehari-hari terhadap kesehatan, dan terakhir mengenai filler sebuah treatment untuk mempercantik wajah.
dr Alvi Rizki Yuanita |
Mengenal Vitamin D3
Dokter Alvi, dalam paparannya menyampaikan tentang Vit D3. Vitamin yang diproduksi oleh sinar ultraviolet ini juga dapat diperoleh dari makanan. Ternyata, penduduk Indonesia yang kulitnya sawo matang ini tidak mudah mendapat Vit D3. Semakin gelap kulit kita, semakin sulit penyerapan Vit D3 oleh kulit. Jika selama ini kita mendapat infor bahwa sinar matahari terbaik adalah di bawah pukul 9 pagi, maka bagi kulit gelap, manfaat berjemur di bawah sinar matahari maksimal pada pukul 9 pagi-16 sore, selama 30 menit. Wah, kulit kita bakal hitam dong. Kalau menurut dokter David, ya, itu resiko. Pilih dapat Vit D3, tapi kulit makin gelap, atau kekurangan Vit D3. Dan makanan yang tinggi kandungan Vit D3 hanya minyak ikan.
Vitamin D3 ini, salah satu vitamin yang harus dikonsumsi oleh penderita autoimun, karena umumnya pasien autoimun ini mengalami kekurangan D3. Ternyata, bukan hanya itu, pada pasien dengan kondisi penyakit degeneratif, rata-rata juga kekurangan vit D3. Vit D3 ini juga baik untuk tulang, dan tabungan kalsium hanya sampai usia 20 tahun. selanjutnya harus dibantu suplemen. Jadi bagi balita, anak dan remaja, tidak apalah panas-panasan yang penting sehat. Pantas, waktu saya ke Gili Trawangan, para bule itu tahan berjemur siang-siang. Ternyata bukan cuma mengejar kulit kecoklatan, tapi juga manfaat Vit D3. Supaya tidak kecolongan, dokter menyarankan pemeriksaan vit D3 tiga-enam bulan sekali.
Postur Tubuh Baik, untuk Hidup Lebih Baik
Sesi, kedua diisi pak Furqon, seorang physioterapis. Fisioterapi adalah mempertahankan, meningkatkan, dan mengembalikan fungsi gerak tubuh. Fisioterapi diperlukan sejak bayi baru lahir hingga lansia. Pada bayi baru lahir, perlu dilakukan dukungan fisioterapi pada bayi yang mengalami prematur. Sedangkan di usia produktif, fisioterapi diperlukan pada pasien dengan masalah cedera saat olahraga. Sedangkan di usia lansia, umumnya membutuhkan fisioterapi untuk mengatasi problem degeneratif.
Saat ini, pada usia produktif, cukup banyak kasus akibat kesalahan postur tubuh yang ditangani fisioterapi. Di antaranya adalah cedera telapak dan pergelangan tangan akibat penggunaan gadget berlebihan, kekakuan pinggang dan bahu akibat salah postur tubuh saat bekerja di depan komputer. "Seharusnya tubuh itu duduk tegak, dan mata melihat ke depan. Akan tetapi, banyak yang melakukan pekerjaan dengan menunduk. padahal menunduk dapat memberikan beban pada kepala dan leher." demikian disampaikan Pak Furqon.
Begitu pula, kondisi anak-anak sekolah yang setiap hari harus membawa buku dalam jumlah banyak juga dapat membebani tubuh. Bayangkan, berapa kg buku yang harus dibawa anak setiap harinya. Akibatnya tidak sedikit anak-anak yang menderita skoliosis (punggung membengkok) akibat beban yang banyak.
Cantik dengan Filler
Materi terakhir, disampaikan oleh dr David, yang memaparkan tetang alternatif perawatan kecantikan dengan filler. Sebagai klinik yang menyediakan perawatan kecantikan, Lieation centre juga menyediakan beberapa terapi perawatan kecantikan, diantaranya adalah filler. Teknologi kesehatan saat ini yang semakin berkembang menyediakan berbagai alternatif perawatan kulit. Jika saat ini sedang booming berbagai jenis perawatan, maka teknologi filler pun semakin berkembang. Tidak dapat dipungkiri, bahwa semakin usia bertambah, semakin pula terjadi penurunan masa tubuh, termasuk wajah. Apalagi untuk orang-orang yang suka begadang dan memiliki pola makan yang tidak sehat.
Selain menggunakan filler, yang biayanya menurut dokter David tidak semahal operasi plastik, perlu juga didukung dengan gaya hidup yang sehat. Diantaranya adalah banyak makan sayur, terutama sayuran organik, mengurangi gula dan tepung, banyak konsumsi protein dan istirahat yang cukup. Untuk urusan makan ini, memang sepertinya orang Indonesia sudah mulai melupakan budaya. Padahal jika kita lihat orang Korea, Jepang, atau China, sangat disiplin dalam pengolahan makan yang ternyata sehat. Sebetulnya, kita punya juga menu-menu makanan sehat, seperti lotek, karedok, gado-gado pecel, ulukutek dan aneka menu lain. Tapi kok kesannya ndeso. Padahal dengan menu yang sepertinya Ndeso itu orang jaman dahulu diberkahi umur panjang.
Nah, ternyata, banyak cara yang dapat dilakukan untuk dapat tetap bugar, sehat dan tidak cepat menua tentunya. Selain pola hidup, pola makan, juga jika dana cukup dapat melakukan filler untuk mengisi massa tubuh yang sudah menurun. Nah buat yang penasaran, dapat berkunjung ke Lineation Centre Jl Leumah Nendeut No 10 Bandung, serta mengunjungi akun sosial media di facebook, dengan nama : Lieation Centre atau ke www.lineation.id
COMMENTS