Kesehatan adalah salah satu rezeki termahal yang diberikan oleh Sang Maha Kuasa. Bagaimana tidak, tanpa kesehatan, berapa banyak u...
Kesehatan adalah salah satu rezeki termahal yang diberikan oleh Sang Maha Kuasa. Bagaimana tidak, tanpa kesehatan,
berapa banyak uang yang kita miliki tidak akan dapat dinikmati. Ketika
sakit, makanan lezat yang tersaji terasa hambar di lidah. Dan semangat besar
yang kita miliki tak dapat mengimbangi tubuh yang letih lesu akibat serangan
penyakit. Semua ini pernah saya rasakan 20 tahun yang lalu, dan itu adalah awal
kisah saya menjadi penyuka sayur dan buah.
Gaya Hidup Modern dan Dampaknya Pada
Kesehatan
Di usia 25 tahun, seseorang sedang
giat-giatnya memulai karir begitupun dengan saya. Pergi pagi pulang malam hal yang
biasa, termasuk juga pergi pagi pulang pagi kala harus lembur memenuhi deadline. Sayangnya
kesibukan bekerja saat itu tidak diimbangi dengan gaya hidup yang baik. Jangan tanya
tentang olah raga, makan sehat pun sering terlewatkan, apalagi istirahat.
Pikirannya cuman bekerja dengan baik, untuk menyelesaikan target sesuai tenggat waktu. Saat itu, saya mendapat berkah, terlibat projek besar di usia masih sangat muda. Tapi saya lupa,
apalah artinya harta berlimpah, jabatan tinggi, tanpa diimbangi kesehatan fisik dan
ketenangan jiwa.
Setahun menjalankan projek yang tekanannya
luar biasa membuat tubuh saya tidak sanggup. Hingga suatu hari badan saya sakit
semua, rambut rontok, gusi berdarah berkepanjangan, dan demam berkali-kali.
Semula semua dokter mengira saya terkena demam berdarah. Dalam 3 bulan, saya dua kali dirawat di rumah sakit. Gejalanya sama, demam, dan trombosit
rendah. Puncaknya, saya masuk lagi rumah sakit dengan gejala yang semakin parah. Empat hari di rumah sakit, belum terlihat tanda-tanda perbaikan. Syukurlah, saat memasuki hari ke-, seorang dokter senior yang juga sejawat almarhum ayah,
mencurigai saya menderita penyakit gangguan darah, dan bukan demam berdarah.
Atas ijin dokter yang menangani, saya diambil darah dari dada, untuk dilihat profilnya. Dan betul dugaan beliau, saya terkena Idiopati Trombositopenia Purpurea (ITP), sejenis penyakit autoimun yang menyerang darah. Sejak diketahui menderita ITP, saya selanjutnya harus melalui serangkaian pengobatan dan pemeriksaan darah rutin sebulan sekali.
Atas ijin dokter yang menangani, saya diambil darah dari dada, untuk dilihat profilnya. Dan betul dugaan beliau, saya terkena Idiopati Trombositopenia Purpurea (ITP), sejenis penyakit autoimun yang menyerang darah. Sejak diketahui menderita ITP, saya selanjutnya harus melalui serangkaian pengobatan dan pemeriksaan darah rutin sebulan sekali.
Ketika ITP Menyerang
Sejak mengetahui menderita ITP, saya mulai
mencari tahu apa itu ITP dan pengobatannya. Di tahun 2000, literatur tentang
ITP masih sangat jarang. Begitu pula penderita ITP, jumlahnya sangat sedikit. Menurut helosehat.com, ITP adalah gangguan darah yang termasuk golongan penyakit
autoimun, yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Pada ITP, sistem kekebalan
tubuh yang diserang adalah trombosit yang sehat. Penyakit ini menyerang siapa
saja, tetapi penderita paling banyak adalah usia produktif, antara 19-40 tahun.
Gejala yang dirasakan sebetulnya sangat
khas, diantaranya :
1. Lebam berwarna ungu sekujur tubuh
2. Rasa sakit di tubuh yang luar biasa
3. Lelah berkepanjangan
4. Perdarahan yang sulit dihentikan
Penyebab ITP sampai saat ini tidak
diketahui. Mirip dengan penyakit autoimun lainnya, para penderita mengalami
malfungsi pada sistem kekebalan tubuhnya. Pada kasus ITP, yang diserang adalah
trombosit. Sedangkan pada jenis autoimun lainnya, organ tubuh atau sistem lain yang
diserang. Pada ITP, antibodi yang dibentuk oleh sistem kekebalan tubuh menempel pada
trombosit, lalu menyerang trombosit yang sehat. Seolah-olah trombosit sehat
tersebut adalah benda asing yang harus dihancurkan. Kemudian limpa yang
membantu tubuh melawan infeksi akan mengenali antibodi dan ikut
menyingkirkan trombosit.
Penyakit ini membuat saya introspeksi, ada
gaya hidup yang salah sejak dalam beberapa tahun terakhir, diantaranya :
1. Kurang mengkonsumsi buah dan sayur
(saya kurang suka buah dan sayur)
2. Jarang berolah raga (moto hidup kerja,
kerja, dan kerja.)
3. Sering bergadang (saya tipe pekerja
keras, kalau ada tugas harus selesai, sebelum ayam jantan berkokok, kadang lupa istirahat.)
4. Stress tinggi. Projek yang saya
kerjakan lumayan besar saat itu, dan tekanannya luar biasa. Buat fresh
graduate. dapat tugas besar, awalnya excited, tapi kemudian malah jadi stress
bawaannya. Padahal mah harusnya dibawa enjoy saja ya, hehehe.
5. Kurang istirahat. Merasa badab kuat, saat itu membuat saya jarang istirahat. Padahal tubuh juga punya hak untuk istirahat.
Proses Pengobatan yang Tidak Menyenangkan
Pengobatan autoimun diantaranya adalah
terapi menggunakan kortikosteroid. Obatnya kecil, tapi pahitnya luar biasa, dan
yang tidak menyenangkan adalah efek obat. Badan jadi lemas, selera makan
meningkat, menyebabkan full moon face (muka jadi bulat seperti bulan), dan gangguan pada
tulang (masa tulang berkurang). Obat harus diminum sehari tiga kali, tidak
boleh terlewat. Badan saya saat itu jadi endut, tapi gembyor.
Lebih dari 2 pekan di rumah sakit
ditambah istrirahat di rumah bikin malah jadi makin rapuh. Mulailah saya cari
tahu apa yang harus dilakukan. Dokter saat itu hanya menyarankan istirahat dan
jangan stress. Saya sakit saat projek selesai, jadi akhirnya, bonus yang saya
terima dipakai buat berobat, huhuhu. Padahal saat yang bersamaan teman-teman
sedang pada happy, ada yang jalan-jalan, bahkan beli mobil baru. Dan saya,
harus terkapar menikmati si ungu ITP yang menghinggapi tubuh.
Yang namanya orang sakit, apapun
diupayakan untuk sembuh. Hingga suatu hari, ibu bertemu seseorang yang
menyarankan supaya saya mengkonsumsi jus. Mulailah saya browsing di internet,
hingga datang ke perpustakaan. Dan suatu hari, akhirnya saya menemukan sebuah
buku berjudul "Diet dan Jus Terapi", karangan dokter Nainggolan. berbekal buku
tersebut saya mulai mencoba membarengi pengobatan dokter dengan mengkonsumsi sayur dan
buah.
Awalnya Tidak Suka sekarang Jadi Penggemar Sayur dan Buah
Sejak kecil saya memang kurang suka makan
sayur. Diantara semua jenis sayur yang saya suka hanya wortel, kentang dan
tomat, alias sop. Jangan tanya tentang lotek, tumis, karedok, lalab. Padahal
orang Sunda harusnya suka sayur. Saya karena Sunda setengah Madura kali ya,
jadi sukanya makan ikan dan daging. Menurut dokter Nainggolan dalam buku juice
terapi, hal yang pertama kali harus lakukan untuk memperbaiki metabolisme tubuh
adalah detoksifikasi, yaitu dengan membersihkan tubuh kita dari semua racun
yang menempel. Dalam bukunya, dokter Nainggolan menyarankan kita untuk
mengkonsumsi juice wortel saja selama 3 hari, tanpa konsumsi apapun. Baru hari
keempat dan seterusnya mulai memakan buah dan sayur lain dengan cara mentah.
Ya rob, saya yang paling susah makan
sayur, sekarang harus mau makan sayur. Lihatnya saja sudah pengen muntah, tapi
ya, demi kata “sembuh”, apapun dijalani. Jujur, saya tidak sanggup kalau harus
minum jus saja tanpa konsumsi apapun. Tapi saya harus memulai. Mulailah saya
membeli jus ekstraktor. Saat itu, di Indonesia hanya ada satu macam jus
ekstraktor, juicer ya, bukan blender. Setelah membeli juicer, selanjutnya
adalah membeli wortel dan beberapa buah yang dibutuhkan, diantaranya adalah
bit, apel, bayam, tomat, dan lainnya. Selain trombosit turun, saya juga jadi kena anemia. Hb saat itu menyentuh
angka 8. Saya disarankan mengkonsumsi bit yang dapat menaikkan sel darah merah.
Setelah juicer dan buah tersedia, mulailah
hari itu saya melakukan terapi jus. Ternyata hari pertama menngkonsumsi jus
hingga beberapa hari ke depan, dampaknya agak tidak menyenangkan. Badan jadi
lemas, sakit kepala, mual, diare. Pokoknya tidak enak. Tapi, efek tidak nyaman
itu dirasakan selama 1 pekan. Sepertinya tubuh saya saat itu memang sudah kotor
ya. Isinya kebanyakan baso dan mie instant, hehe.
Selama 2 tahun, saya rutin mengkonsumsi
juice wortel, kadang dicampur dengan bit, kadang tambah bayam. Dalam 1 hari,
tukang sayur rutin mengirimkan wortel sebanyak 1 kg. Untuk menghasilkan 250 ml
juice wortel dibutukan 300-500 gram wortel. Ingat, juice ya, ini yang diambil
hanya sarinya saja dan tidak ditambahkan air setetespun. Pertama kali, saya
mual minum juice wortel. Berhubung tidak boleh dicampur gula, saya tambahkan
jeruk nipis sebagai perasa.
Jus tomat hasil berkebun di pekarangan |
Khasiat
Sayur dan Buah
Mengenai khasiat sayur dan
buah, semua orang tidak meragukan lagi. Dalam berbagai literatur banyak
diinformasikan mengenai kandungan yang dimiliki oleh sayur dan buah. Bahkan
beberapa diet yang berhasilpun menggunakan bahan buah dan sayur. Hingga dokter
juga menyarankan bagi para penderita autoimun untuk banyak mengkonsumsi buah
dan sayur. Tetapi, banyak orang, terutama anak muda dan anak-anak enggan makan
sayur karena rasanyayang kurang enak. Sayur memang bukan sumber protein,
sehingga tidak menghasilkan rasa yang gurih. Tetapi soal khasiat, jangan
diragukan. Dan sejak menderita ITP, saya pilih makanan yang enak, dan sehat.
Sebetulnya sayuran itu rasanya enak. Setiap sayur punya rasa yang khas. Wortel rasanya manis, sayuran daun seperti bayam, sawi, pakcoy, agak ketar, sehingga untuk jus perlu dicampur nanas. Rasa sayuran hasil bertanam sendiri lebih manis. Mungkin karena alami, hanya mengandalkan tanah dan pupuk kandang tanpa pestisida. Umur simpannya pun lebih awet
Kandungan sayur sangat beragam untuk setiap jenis tanaman. Akan tetapi, umumnya mengandung unsur makro dan mikro yang terdiri dari vitamin, mineral dan enzim. Zat-zat inilah yang dibutuhkan tubuh kita. Sayangnya, beberapa unsur mikro dan enzim tidak terdapat dalam sumber pangan hewani. Contoh kandungan gizi sayuran, dapat dilihat sebagai berikut :
Sebetulnya sayuran itu rasanya enak. Setiap sayur punya rasa yang khas. Wortel rasanya manis, sayuran daun seperti bayam, sawi, pakcoy, agak ketar, sehingga untuk jus perlu dicampur nanas. Rasa sayuran hasil bertanam sendiri lebih manis. Mungkin karena alami, hanya mengandalkan tanah dan pupuk kandang tanpa pestisida. Umur simpannya pun lebih awet
Kandungan sayur sangat beragam untuk setiap jenis tanaman. Akan tetapi, umumnya mengandung unsur makro dan mikro yang terdiri dari vitamin, mineral dan enzim. Zat-zat inilah yang dibutuhkan tubuh kita. Sayangnya, beberapa unsur mikro dan enzim tidak terdapat dalam sumber pangan hewani. Contoh kandungan gizi sayuran, dapat dilihat sebagai berikut :
Kandungan Gizi Sawi Hijau :
Kalori 22,00 k
Protein2,30 g
Lemak 0,30 g
Karbohidrat 4,00 g
Serat 1,20 g
Kalsium (Ca) 220,50 mg
Fosfor (P) 38,40 mg
Besi (Fe) 2,90 mg
Vitamin A969,00 SI
Vitamin B10,09 mg
Vitamin B20,10 mg
Vitamin B30,70 mg
Vitamin C102,00 mg
Sumber : Direktorat
Gizi, Departemen Kesehatan RI, 1979.
1 Tahun
Remisi dengan Bantuan Sayur dan Buah
Selama tahap pengobatan, saya rutin
kontrol ke dokter. Mula-mula 2 pekan sekali, kemudian menjadi 1 bulan sekali,
hingga satu tahun. Setiap bulan, saya melakukan tes darah untuk mengetahui
perkembangan ITP yang menyerang tubuh. Selain konsumsi obat rutin, dan mengubah
pola hidup, saya mulai rutin mengkonsumsi juice sayur dan makan sayur. Sejak itu,
lalab, salad, lotek, karedok menjadi menu wajib harian.
Dokter yang merawat saya sangat senang
melihat perkembangan yang saya hadapi, bahkan beliau sangat terkejut. Saya
adalah pasien yang perkembangan kesehatannya cukup baik. Dalam satu tahun, saya
mulai remisi. Dosis obat pun berkurang hingga pada tahun kedua, dokter
menyatakan saya remisi. Senang rasanya dinyatakan sehat, walau dokter pun
mengatakan bahwa autoimun tidak dapat disembuhkan. Jujur, hingga hari ini kalau kelelahan, beberapa gejala suka muncul, walau tidak fatal seperti dulu. Karena autoimun dapat muncul wujudnya menjadi penyakit lain, di organ atau sistem tubuh yang lemah. Kata kunci menjadi survivor autoimun adalah
menjalankan pola hidup sehat, selalu berfikir positif dan merasa bahagia.
Mulai
Belajar Bertani
Sadar memiliki bakat berupa “autoimun”, membuat saya harus terus menjaga kesehatan. Tidak ada lagi lembur, harus konsumsi makanana sehat, harus olah raga, kenali
sinyal tubuh, tidak boleh stress, harus bahagia, menjadi acuan saya untuk
menjalani hidup hingga hari ini. Buat apa punya uang banyak kalau sakit, buat
apa terkenal tapi tidak bahagia. Dan mulailah saya melakukan banyak hal yang
bermanfaat, diantaranya adalah belajar bertani.
Ketertarikan untuk bertani bukan dari
kampus tempat saya bersekolah, saya kuliah di Fakultas Pertanian, jurusan
teknologi pangan Unpad. Tapi sekalipun tidak mengenal kegiatan bertani, karena
bidang saya banyaknya di lab pangan. Saya tertarik bertani sejak mulai
mempelajari makanan sehat. Sejak itu, saya terfikir untuk punya kebun sendiri,
tapi belum tahu ilmunya. Hingga di tahun 2011, saya mulai berkenalan dengan
petani.
Melihat petani menanam bibit, hingga
panen, membuat saya ingin belajar. Untungnya suami juga suka, mulailah kami
membeli benih tanaman, menanam di polybag dan aktif terlibat di komunitas urban
farming. Ternyata bertani tidak hanya memberikan kami hasil panen yang dapat
dikonsumsi juga kebahagiaan. Bahagia saat melihat benih menjadi bibit, bahagia
saat melihat bibit mulai tumbuh besar, bahagia melihat bunga yang bermekaran
dan menjadi buah. Dengan bertani, kami tidak hanya menghasilkan tanaman untuk
sendiri, tetapi juga untuk warga sekitar.
Awalnya, kami menanam di plastik bekas
minyak goreng, kemudian beralih ke paralon, hingga mencoba hidroponik dan
aquaponik. Hingga RW mengijinkan kami menggunakan lahan taman di samping rumah
yang belum dikelola. Saat ini kami mengelola taman seluas 100 m2, yang menjadi
fasilitas lingkungan. Tidak ditanami, taman tersebut tetap harus diurus,
akhirnya kami tanami sayur hingga saat ini. Aneka sayuran, kami tanam di kebun
kecil, mulai bayam, kangkung, pakcoy, tomat, cabe, terong, hingga butter nut.
Saat ini warga di RT kami rutin mengkonsumsi sayuran dari taman kecil yang kami
rawat. Kadang hasil panen kami jual jika berlebih, tapi jika panennya kecil,
kami bagikan kepada warga.
Bertanam di Fasling Kompleks |
Untuk benih sayur, kami menggunakan benih
Cap Panah Merah yang terbukti berkualitas. Semula kami membeli starter pack
kecil yang dijual di beberapa supermarket dengan harga Rp 10.000. Tetapi saat
ini kami membeli kemasan besar, karena harganya lebih murah, dan kebutuhannya
lebih banyak. Selain digunakan sendiri, kami bagikan juga kepada warga yang
mulai berminat menanam sayuran.
Benih Sayur Cap Panah Merah Urban Farming Pack |
Benih
Sayuran Cap Panah Merah
PT EAST WEST SEED INDONESIA (EWINDO) adalah perusahaan benih
sayuran terpadu pertama di Indonesia yang menghasilkan benih unggul sayuran
melalui kegiatan pemuliaan tanaman. EWINDO mempunyai tujuan utama dalam
pengembangan industri benih lokal yang canggih untuk menghasilkan benih sayur
berkualitas tinggi. Saya mengenal panah merah sejak mulai belajar
bertani di tahun 2011. Awalnya dikenalkan oleh teman-teman di komunitas, tetapi
kemudian malah merekomendasikan terutama sejak Panah Merah mengeluarkan benih
urban farming.
Benih sayuran Cap Panah Merah memiliki kualitas yang baik,
mudah ditanam, dan mudah diperoleh. Saat ini benih sayur Cap Panah Merah,
dijual di supermarket dan minimarket. Saya sering membeli benih Cap Panah
Merah, diantaranya di Superindo. Kalau di toko pertanian langganan, waktu
bukanya terbatas. Tapi kalau di supermarket jam bukanya lebih panjang, dan
tetap buka di hari minggu.
Jenis sayuran yang tersedia sangat beragam, mulai dari
sayuran daun, seperti bayam, kangkung, sawi, pakcoy, seledri. Sayuran buah,
tomat, cabai, rawit, terung, timun, paria. Hingga buah seperti semangka, melon,
dan butter nut.
Pengalaman saya terkena ITP menjadi hikmah yang luar biasa,
bagi diri saya, keluarga dan orang terdekat. Kami jadi lebih memperhatikan pola
hidup untuk tetap sehat. Selalu berfikir positif, bersyukur dengan apa yang
telah diberikan oleh yang maha kuasa, konsumsi makanan sehat, dan berolah raga.
Sakit itu mahal dan melelahkan, tidak hanya bagi penderita,
juga keluarga terdekat. Selagi masih bisa, yuk jaga kesehatan. Jangan sampai
terkena sakit akibat perbuatan kita sendiri. Salah satunya adalah dengan rutin
mengkonsumsi buah dan sayur tiga porsi sehari untuk
hidup lebih baik.
#cappanahmerah #gobion2018 #generasimakansayurdanbuah
Panen Sayur Bersama Warga di RT |
#cappanahmerah #gobion2018 #generasimakansayurdanbuah
sumber :
Direktorat Gizi Departemen Kesehatan, Widyakarkya Pangan dan Gizi, 1979
Nainggolan RA, diet dan juice terapi, publishing house Indonesia, 1985, Bandung
internet :
hellosehat.com/penyakit/itp-immune-thrombocytopenic-purpura/
www.panahmerah.id
Foto :
Dokumentasi pribadi
Di superindo, ada benih sayuran Ceu? Nanti coba cari aah, pengen juga nanem apotek hidup. Semangat Ceu sehat terus...
ReplyDeleteAda.mbak.
DeleteAku nanam cabe di rumah Mbak..dulu lebih komplit lagi, timun, sawi, tomat..dah lama enggak lagi..hiks.
ReplyDeleteBaca ini kok jadi pengin bertani lagi..
Oh ya, saya baru tahu ITP dari artikel ini ..semoga sehat selalu dan enggak kambuh lagi yaaa
Tantangan manusia modern, maunya serba cepat, tuntas dan nggak menunda. Akhirnya suka lupa waktu saat kerja, makan yang instan, kurang istirahat. Saya sekarang sudah mulai menurunkan ritme kerja. Bukan apa-apa, masalah stres dan gampang lelah sangat mengganggu kondisi saya. Selain istirahat, makan sayur dan buah juga selalu saya rutinkan.
ReplyDeleteWah bisa coba mulai menanam yah kalo bibitnya tersedia di supermarket. Disamping bikin sehat, rumah kita pun punya unsur alamnya dengan adanya tanaman sayur dan buah ini
ReplyDeleteWah Ceu...proses penyembuhannya sampai 1 tahun. Alhamdulillah, berbuah manis ya...berkat buah dan sayur.
ReplyDeleteSehat terus ya Ceu...
Kita sering lupa dengan pola hidup sehat yaaa,padahal kalau sudah sakit jadi rugi sendiri. Tulisan Teh Meta bikin semangat konsumsi buah dan sayur aaahhh, makasih sharingnya ^-^
ReplyDeleteHebat Ceu Meta. Saya jadi inget buku yang sepertinya sama dimiliki oleh Bapa saya.Sayangnya kami kurang rajin menerapkan terapi juice ini. Baca tulisan ceceu, langsung menyesal..ah tapi better late than never ya ceu 😊.
ReplyDeleteSerem juga ya teh penyakit ITP ini sampe masa tulang bisa berkurang karena obatnya. Btw pengen belajar bertani juga, seru kayanya kebetulan punya lahan di belakang rumah cukup besar.
ReplyDeleteOalah ini namanya ITP ya mbak, anakku pernah sakit keluar lebam ungu dan demam. Sampai dirawat dan melakukan pemeriksaan darah yang lumayan banyak. Baru tahu kalau dokter curiga anakku sakit ITP. Alhamdulillah hasil negatif.
ReplyDeleteMau aku suruh rutin makan buah dan sayur juga lah. Yang pasti mau aku suruh baca juga artikel ini biar dia paham wajib hukumnya makan buah dan sayur.
Makasih ya mbak informasi nya.
Kita sering lalai dengan pola hidup sehat.Zaman yang serba mudah malah buat kita jadi malas untuk berolahga, konsumsi makanan sehat dan istirahat yang cukup. Makasih Teh Meta, baca tulisannya jad makin sadar pentingnya konsumsi syur dan buah.
ReplyDeleteWah, jadi lebih tau tentang autoimun, nih. Teman saya ada yg kena dan memang obatnya buanyaak. Ternyata jika rutin konsumsi sayur dan buah, hasilnya lebih cepat sembuh, ya.
ReplyDeleteDuh, saya jadi kangen berkebun, nih. Pas banget, saya juga pake benih cap panah merah. Pernah pake yg cabe, sawi, kangkung, dan terong. Hasilnya bagus, Ceu. Sip
Semoga semakin sehat ya mba dgn mengkonsumsi buah dan sayuran. Sip infonya bermanfaat...mkasih
ReplyDeleteNgeri juga ya penyakit ITP itu. Betewe makan sayur dan buah itu memang sangat penting.
ReplyDeleteSehat dan semangat terus ya Ceu. Banyak teman-teman di grup pola makan sehat yg juga autoimun. ALhamdulillah dg pola hidup yg baik, mereka cukup terbantu juga.
ReplyDelete