Sudah tiga bulan ini, saya punya pekerjaan baru, yaitu menanam sayur di halaman. Sebetulnya kegiatan menanam sayur di pekarangan bukanlah ba...
Sudah tiga bulan ini, saya punya pekerjaan baru, yaitu menanam sayur di halaman. Sebetulnya kegiatan menanam sayur di pekarangan bukanlah baru, bahkan kami sudah memulainya sejak dua tahun yang lalu. Tapi, kebun yang saya tanami dahulu belum seserius sekarang. Alasannya sederhana, dari tahun ke tahun, saya selalu dapat tantangan untuk menanam jenis sayuran baru. Kalau tahun 2011-2012 saya fokus menanam cabe, di tahun 2013 ini, saya dipaksa "berkenalan" dengan jenis-jenis sayuran lainnya.
Walhasil karena kebun yang rutin saya kunjungi jaraknya cukup jauh, yaitu 5 jam perjalanan dari Bandung, maka saya harus punya kebun yang dapat saya kerjakan setiap hari. Whoala.. jadilah halaman yang berukuran 2 x 2 m itu disulap menjadi kebun sayur. Dimulai dari berburu berburu sarana produksi, seperti benih, pupuk dan peralatan serta berburu informasi cara menanam sayur-sayuran tersebut. Bukan apa-apa, terus terang, saya sama sekali buta tentang budidaya pertanian. Tapi sebuah kondisi yang membuat saya masuk pada dunia pertanian dan mulai menyukainya.
Setelah memiliki kebun sayur di pekarangan, beberapa dampak positif mulai dirasakan, 1. sampah dapur yang biasa menjadi masalah sudah bisa saya olah menjadi pupuk, 2. pikiran lebih jernih. terus terang, tanaman yang hijau memberi efek pada pikiran. Terkadang saat saya sedang pusing, fikiran menjadi tenang setelah meluangkan waktu untuk bermain-main bersama tanaman, 3. Hasil panen yang sehat dan bersih. Tidak bisa dibilang gratis, karena ada waktu, tenaga dan biaya yang kita tanam untuk menghasilkan semua sayuran tersebut , dan 4. kepuasan batin. Ini yang tidak bisa dibeli. Pricelest!!
Jadi, mari kita manfaatkan pekarangan. Sulit? tidak kok. Hanya saja, harus mau berkotor-kotor memegang tanah, berpanas-panas terkena matahari dan meluangkan waktu.
Untuk yang berminat, tunggu posting berikutnya ya...
Ciganitri, 18 Januari 2014
Walhasil karena kebun yang rutin saya kunjungi jaraknya cukup jauh, yaitu 5 jam perjalanan dari Bandung, maka saya harus punya kebun yang dapat saya kerjakan setiap hari. Whoala.. jadilah halaman yang berukuran 2 x 2 m itu disulap menjadi kebun sayur. Dimulai dari berburu berburu sarana produksi, seperti benih, pupuk dan peralatan serta berburu informasi cara menanam sayur-sayuran tersebut. Bukan apa-apa, terus terang, saya sama sekali buta tentang budidaya pertanian. Tapi sebuah kondisi yang membuat saya masuk pada dunia pertanian dan mulai menyukainya.
Setelah memiliki kebun sayur di pekarangan, beberapa dampak positif mulai dirasakan, 1. sampah dapur yang biasa menjadi masalah sudah bisa saya olah menjadi pupuk, 2. pikiran lebih jernih. terus terang, tanaman yang hijau memberi efek pada pikiran. Terkadang saat saya sedang pusing, fikiran menjadi tenang setelah meluangkan waktu untuk bermain-main bersama tanaman, 3. Hasil panen yang sehat dan bersih. Tidak bisa dibilang gratis, karena ada waktu, tenaga dan biaya yang kita tanam untuk menghasilkan semua sayuran tersebut , dan 4. kepuasan batin. Ini yang tidak bisa dibeli. Pricelest!!
Foto kebun kecil Tahun 2014 |
Foto kebun kecil tahun 2011 |
Jadi, mari kita manfaatkan pekarangan. Sulit? tidak kok. Hanya saja, harus mau berkotor-kotor memegang tanah, berpanas-panas terkena matahari dan meluangkan waktu.
Untuk yang berminat, tunggu posting berikutnya ya...
Ciganitri, 18 Januari 2014
COMMENTS