Sewaktu saya kecil, guru di sekolah sering menyampaikan filosofi sapu lidi, bahwa satu batang lidi sulit digunakan untuk membersihk...
Sewaktu saya kecil, guru
di sekolah sering menyampaikan filosofi sapu lidi, bahwa satu batang lidi sulit
digunakan untuk membersihkan halaman yang kotor, berbeda dengan sekumpulan
batan lidi yang setelah diikat maka akan memberi manfaat yaitu dapat menjadi
sebuah sapu yang dapat diginakan untuk memberihkan halaman dari sampah. Satu
batang lidi juga sangat mudah dipatahkan, berbeda dengan seikat lidi yang sulit
dipatahkan. Filosofi ini kemudian juga sering dihubungkan dengan sebuah pepatah
yaitu bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Dan pepatah ini selalu
diperdengarkan pula di organisasi yang saya ikuti hingga lulus kuliah.
Tetapi, sewaktu
menjalankan bisnis, sulit ternyata untuk menjalankan filosofi sapu lidi, karena
ternyata dalam bisnis tidak mudah membuat ikatan kuat dari berbagai perusahaan
yang ada. Berbagai kepentingan selalu mewarnai kelompok-kelompok yang dibangun.
Mulai dari kepentingan ekonomi, popularitas atau eksistensi, hingga kepentingan
politik, sehingga jarang kita melihat kelompok-kelompok bisnis yang kuat. Dalam perjalanan sejak tahun
1996 hingga sekarang cukup sulit membangun sebuah kelompok bisnis bersama,
terlebih jika diawali dengan sebuah kepentingan materi.
Kondisi ini kemudian
berbeda saat kita melihat perkumpulan yang tidak diawali dengan kepentingan
bisnis, seperti komunitas hobi, maupun komunitas sosial, atau kelompok usaha
yang tidak semata mengejar kepentingan materi. Mengapa, karena umumnya
komunitas tersebut memiliki sebuah mimpi yang sama.
Seberapa pentingkah sebuah
mimpi? Dalam berbagai ceramah motivasi, mimpi atau visi merupakan salah
satu hal yang sering memperoleh penekanan khusus karena ternyata semua yang akan
dilakukan bergantung dari visi yang ingin dicapai. Apakah visi tersebut
merupakan visi pribadi ataukah visi bersama. Apakah visi yang dibangun dapat
membesarkan seluruh anggota atau tidak. Akan sulit jika kehendak pribadi dipaksakan pada
kelompok, karena bisa jadi bukan itu kebutuhan dari anggota kelompok lainnya.
Membangun bisnis bersama tidak semudah membangun
bisnis sendiri, sehingga waktu yang dibutuhkan umumnya lebih panjang. Antara
lain adalah dalam menyamakan visi, menyatukan kepentingan, menekan ego serta
menahan dominansi kepentingan pribadi di atas kepentingan kelompok. Apakah sulit membangun bisnis kelompok,
jawabannya adalah tidak, tapi membutuhkan waktu dan energi yang lebih besar.
Saat visi bersama menjadi sebuah sandaran, maka peluang bisnis kelompok
berhasil akan lebih besar. Kekuatan yang muncul bukanlah kekuatan pribadi, akan
tetapi menjadi kekuatan bersama. Sehingga pada bisnis model ini, uang tidak
menjadi satu-satunya tujuan.
Beberapa perusahaan tercatat berawal dari sebuah
tujuan besar, salah satu contoh fenomenal yang selalu disampaikan dalam berbagai
seminar atau ceramah adalah koperasi.
Bagaimana sebuah perusahaan susu terkenal di Eropa dibangun dari saham
bersama para peternak susu yang bergabung dalam koperasi susu. Koperasi
peternak tersebut kemudian membangun perusahaan untuk mengembangkan unit usaha
mereka. Tujuannya adalah untuk memasarkan produk susu yang dihasilkan para
peternak. Kisah sukses lainnya adalah model bisnis yang dikembangkan oleh Brac,
sebuah NGO di Bangladesh yang membuat unit-unit bisnis dengan bertujuan
memasarkan produk para pengrajin kecil. Gerai
produk kerajinan yang dibangun oleh Brac tersebar hingga ke Kota London
Inggris.
Bukanlah hal mustahil untuk membangun bisnis
bersama. Butuh lebih dari manajemen yang tangguh serta strategi bisnis, karena
bisnis bersama juga membutuhkan kelapangan hati untuk berjalan bersama. Saat
salah satu ingin berlari sedang yang lain masih merangkak, maka akan lebih
bijak untuk menahan langkah sehingga dapat berlari bersama.
Dalam membuat bisnis bersama, kebersamaan langkah, strategi yang tepat, komitment
dalam kebersamaan serta kejujuran akan
menjadi kekuatan besar dalam menyusul ketertinggalan. Dalam bisnis berkelompok
kita tidak sendiri. Selalu ada bahu untuk bersandar dan lengan untuk bertumpu
serta hati yang lapang untuk menyangga seluruh keluh kesah kita dan senyum yang
membayar semua rasa lelah yang ada.
The Power of We, Power of Heart and Vision
Untuk seluruh sahabat yang sedang mengembangkan
bisnis komunitas. Semoga lelah, pengorbanan dan air mata segera berubah menjadi
senyum serta rasa bahagia.
COMMENTS