Idul Fitri sudah usai lebih 2 pekan, tapi anak-anak masih tergoda untuk melirik dompet tebal yang mereka punya. Mulai dari beli es...
Idul Fitri sudah usai lebih 2 pekan, tapi anak-anak masih tergoda untuk melirik dompet tebal yang mereka punya. Mulai dari beli es krim, jajan di warung hingga toko mainan selalu menjadi godaan untuk menguras dompet mereka yang mendadak tebal saat Idul Fitri Di sisi lain, dompet para orang tua malah menipis, karena habis untuk libur lebaran.
Mulai dari ayah, ibu, paman, bibi, uwak, kakek dan nenek menjadi sasaran tempat mengisi dompet. Terlebih saat wajah-wajah mungil dan lucu dengan penuh ceria mengatakan "Puasa kita tamat loh, gak ada yang bocor". Maka, tanpa diminta, para "sesepuh" dengan senang hati mengeluarkan beberapa lembar uang kertas mulai dari pecahan Rp 2.000 sampai uang berwarna merah bergambar para proklamator. Giliran mak nya yang termenung memandang dompet yang menipis pasca mudik. Tapi bukan anak-anak kalau sudah berfikir untuk menyimpan uang mereka dalam dompet yang lain.
Sejak tiga tahun yang lalu, setelah jumlah hadiah lebaran anak-anak mencapai angka yang lumayan, saya mulai berfikir untuk mengamankan uang-uang mereka. Yang namanya uang siapapun bisa tergoda. Entah anak-anak, atau emaknya, walhasil saya mulailah mencari-cari cara mengamankan uang anak-anak. Karena celengan, amplop maupun dompet biasanya tidak mampu menahan uang dalam waktu lama, maka ide menabung di bank menjadi alternatif. Selain itu, biasanya pasca idul fitri kami punya ritual membongkar celengan hasil tabungan anak-anak selama setahun.
Tibalah waktu yang ditunggu, kami menuju Bank terdekat yang berada di setiap kecamatan. Akhirnya dibukalah empat buah rekening baru untuk ayah dan 3 anak. Dengan gambar yang menarik plus sebuah kartu atm, tampak wajah riang anak-anak karena punya tabungan sendiri. Cukup membawa ktp orang tua, fc kartu keluarga, dan fc akte kelahiran keempat tabungan bisa dibuka. Dengan tabungan pertama sebesar Rp 50.000, tabungan pun bisa dibawa pulang.
Sekarang sudah tahun ketiga, rekening tersebut setia menemani. Berhubung setiap terima uang mampir dulu di celengan, maka buku rekening tersebut hanya diisi setahun sekali. Tapi tak apa, toh tujuannya memang mengamankan hadiah lebaran yang datangnya setahun sekali.
Tahun ini tak terasa sudah tiga tahun, dan jumlahnya sudah lumayan. Untuk menabung tak perlu jauh-jauh karena bank membuka kantor kas dekat rumah. Walhasil si kecil bisa menabung sambil naik sepeda.
Jadi, tak perlu khawatir kalau anak-anak dapat uang. Simpan di celengan lalu setelah terkumpul dipindahkan ke rekening tabungan.
Mengajarkan menabung dan tentunya mengamankan uang anak-anak supaya tidak sekedar menjadi barang-barang koleksi penghias lemari, atau pemuas mata belaka.Artikel ini diikutsertakan dalam #GiveAwayLebaran, yang disponsori oleh Saqina.com, Mukena Katun Jepang Nanida, Benoa Kreati, Sanderm, Dhofaro dan Minikiniss
hmm, bisa jadi trik nih buat ngajarin adik2 nabung setelah lebaran :)
ReplyDeletesalam kenal ya mak meta, terimakasih sudah ikut #GiveAwayLebaran, sering2 ya main ke blogku www.heydeerahma.com :)
=Dee=
whuaa tipsnya ok juga mak
ReplyDelete