Keberuntungan luar biasa saya dapat hari ini, hari keempat di bulan Juli 2017. Kami dari pengurus keluarga alumni faperta Unpad mendap...
Keberuntungan luar biasa saya dapat hari ini, hari keempat di bulan Juli 2017. Kami dari pengurus keluarga alumni faperta Unpad mendapat undangan untuk menghadiri silaturahmi halal bihalal faperta Angkatan 74 (keluarga tujuh empat/ketupat). Jujur, niat awalnya mewakili pengurus lain yang tidak dapat hadir karena bertugas, dan entah kenapa kok saya ngebet ingin hadir. As a freelancer, pagi ini saya belum ada agenda, jadi bisa hadir.
Pukul 10.00, saya tiba di Jl Pahlawan, menuju titik penjemputan, bersama Kang Pepen '85 dan Kang Teten Avianto '83, kami berangkat ke Taman Hutan Raya, tempat acara halal bihalal. Kami tiba pukul 10.30, tepat acara akan dimulai. Di lokasi, saya merasa canggung, maklum paling muda.
Halal bihalal Penuh Wejangan
Acara seperti pada umumnya dimulai dengan pembukaan oleh panitia, dan dibuka oleh peserta tertua, yang ternyata adalah Prof Beni Joy, mantan dekan Faperta Unpad. Acara selanjutnya adalah pembacaan doa, Prof Ganjar Kurnia, mantan Rektor Unpad yang merupakan alumnk Fapert 74, didaulat untuk membaca doa. Usai pembacan doa, giliran Abah Iwan diminta untuk naik ke stage. Abah Iwan bagi kami yang pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Pertanian Unpad, adalah seorang legend. Beliau merupakan salah seorang senior yang menyusun pola pembinaan mahasiswa di Fakultas Pertanian Unpad.
Untuk lagu pertama, Prof Ganjar meminta Abah Iwan memimpin lagu hymne Unpad. Menurut Abah Iwan, lagu ini diciptakan pada tahun 1970 saat Abah Iwan sedang melakukan kegiatan bersama Wanadri. Abah Iwan juga merupakan senior di Wanadri.
Hymne Unpad
Ada 5 lagu yang dinyanyikan Abah Iwan selain hymne Unpad. Lagu pertama, saya tidak hapal judulnya, lagu kedua melati dari Jayagiri, lagu ketiga melati putih, lagu keempat Bandung Utara, dan lagu kelima lagu Thina ziswe yang merupakan lagu perjuangan bangsa Afrika, dan menjadi lagu yang sering dinyanyika. Faperta Angkatan 74.
Di sela-sela membawakan lagu, ada beberapa ungkapan Abah Iwan, diantaranya :
Rasa syukur yang harus kita panjatkan kepada Allah SWT, atas semua yang sudah kita peroleh. Bukan hanya dengan mengingat semua hal yang tidak menyenangkan. Bersyukur bahwa kita masih dapat menikmati matahari, setelah bumi disinari bulan.
Silaturahmi dengan sahabat, kawan lama, akan selalu bermanfaat. Bukan hanya untuk nostalgia akan masa lalu, tetapi juga setelah silaturahmi, energi positif yang diperoleh selama silaturahmi bisa terus meningkat dan menjadi energi bagi aktivitas berikutnya. Terlebih silaturahmi hari ini dilakukan di antara pepohonan yang memberikan hidup bagi kita.
Berkemah. Aktivitas di Faperta yang banyak berinteraksi dengan alam, menjadikan perkemahan jadi salah kegiatan. Dengan berkemah kita mencintai alam, belajar dari alam, belajar tentang kebersamaan, kemandirian, dan mengenal diri. Sampai angkatan saya dulu, di akhir tahun pertama ada perkemahan angkatan, entah apakah sekarang masih ada atau tidak.
Tahura Juanda, ternyata menjadi salah satu tempat beraktivitas mahasiswa Fakultas Pertanian Unpad kampus Dago sampai dengan angkatan 87, sebelum pindah ke Jatinangor. Tahura menjadi lokasi tujuan lari pagi, berkemah dan kegiatan lainnya. Lari pagi, menjadi kegiatan rutin mahasiswa baru, saat menjalani Pam dan Mabim. Dulu saat lari pagi, yang lemah berlari di depan, dan yang kuat berlari di belakang. Filosofinya adalah supaya yang lemah akan terbawa oleh yang kuat, dan yang kuat tidak melesat jauh meninggalkan yang lemah.
Lagu Melati Putih
Selain dihadiri oleh alumni Faperta angkatan 74, acara hari ini
Prof Ganjar Kurnia dan Prof Tuhpawana P Senjaja |
Hatur nuhun Keluarga Tujuh Empat dan Abah Iwan untuk undangan dan inspirasi yang diberikan hari ini. Melihat para guru yang masih gagah dan penuh semangat, membuat semangat sayapun harus terus tumbuh.
Me and Abah Iwan |
COMMENTS