Apa itu Pendamping usaha? Pendampingan usaha sudah sejak lama dilakukan, kalau merujuk pada beberapa dokumen, pertama kali dilakukan saat program Bimas di tahun 64/65. Kemudian bermunculan lembaga pemberdayaan masyarakat, diantaranya Bina Swadaya di Jakarta, Yayasan Mandiri dan PUPUK di Bandung. Pola pendampingan usaha di masa lalu lebih banyak diarahkan pada pemberdayaan masyarakat.
Anda menjalankan bisnis sendiri? Sudah berjalan berapa lama? 1 tahun, 3 tahun, 5 tahun, atau lebih dari 5 tahun. Bagaimana perkembangan bisnis yang anda jalankan? Ada yang belum 1 tahun sudah melesat jauh, ada yang masih jalan perlahan, ada yang sudah 3 tahun masih jalan di tempat. Kira-kira, apa yang salah dengan bisnis yang sedang dijalankan?
Bisnis jaman ini memang tidak mudah. Terlepas dari persoalan politik yang sedang ramai, bisnis pun juga ramai. Bagi yang aktif di sosial media, setiap hari kita sering melihat bertebarannya produk baru. Bagi yang aktif di komunitas bisnis, apalagi di Bandung, hampir setiap hari kita mendapat broadcast info bisnis forum. Mulai dari gratisan sampai berbayar, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun komunitas. Tidak hanya offline, alias pertemuan resmi, via online pun ada. Dengan duduk manis sambil berdaster atau menggunakan sarung, kita dapat menyerap ilmu dari para mastah tanpa harus keluar rumah. Cukup kah kita mengikuti pelatihan? "Yang penting jalani usaha dengan tekun," ungkap seorang teman. Tapi, seringkali saya juga dapat japri dari beberapa orang yang minta didampingi? Apakah bisnis butuh pendamping?
Apa itu Pendamping usaha?
Pendampingan usaha sudah sejak lama dilakukan, kalau merujuk pada beberapa dokumen, pertama kali dilakukan saat program Bimas di tahun 64/65. Kemudian bermunculan lembaga pemberdayaan masyarakat, diantaranya Bina Swadaya di Jakarta, Yayasan Mandiri dan PUPUK di Bandung. Pola pendampingan usaha di masa lalu lebih banyak diarahkan pada pemberdayaan masyarakat. Dari sisi bahasa, agak sulit menemukan padanan kata pendamping. Dalam bahasa Inggris, tidak dikenal istilah pendamping usaha. Padanan kata dari pendamping yang secara umum dikenal adalah mentor, coach, fasilitastor, dan trainer.
Berikut perbedaan antara keempat aktivitas yang dilaksanakan dalam pendampingan usaha :
Tabel Jenis-jenis pendampingan usaha |
Seberapa Perlu Memiliki
Pendamping Usaha
Perlu atau tidaknya
memiliki pendamping usaha, bergantung pada kebutuhan bisnis kita. Apakah
keempat proses kita butuhkan, atau salah satu saja? Pada dasarnya kebutuhan
pendamping usaha berbeda untuk setiap tahapan pertumbuhan bisnis. Secara umum,
terdapat 5 tahapan pertumbuhan bisnis yang akan dilalui oleh sebuah entitas
bisnis, seperti gambar berikut :
Pada tahap ide, seorang
pelaku usaha umumnya mendapatkan pengetahuan mengenai bisnis dari kegiatan
pelatihan sehingga di awal, dia membutuhkan trainer.
Meningkat ke tahap start
up, umumnya yang dibutuhkan adalah fasilitator yang dapat menuntun bisnis
hingga dapat berjalan sesuai alur. Di tahap ini, peran fasilitator dibutuhkan
untuk megurus perijinan usaha, perijinan produk, serta beberapa persyaratan dasar
dalam menjalankan usaha.
Tahap growth
pelaku usaha mulai membutuhkan mentor yang dapat menarik usaha untuk dapat
berjalan dengan system.
Memasuki tahap scale up,
pelaku usaha membutuhkan coach yang dapat mendorong pelaku usaha untuk dapat
memasuki tahap maturity. Di tahap ini skala usaha sudah memasuki skala menengah
atau besar. Bergantung juga kepada goal yang ingin dicapai oleh pelaku usaha.
Tahap Pertumbuhan Usaha |
Pendamping, dimana
engkau berada?
Saat ini pendamping
usaha mudah ditemukan. Mau yang gratisan disediakan oleh pemerintah,
BUMN, atau komunitas, atau mau yang berbayar. Semua bergantung pada kebutuhan
dari pelaku usaha. Yang gratisan, tidak selamanya jelek, yang berbayar pun
tidak menggaransi bisnis kita akan menanjak. Semua bergantung pada diri kita
sendiri.
Sehebat apapun trainer,
fasilitator, mentor maupun coach yang melatih kita, kalau kitanya malas,
baperan, tidak mau kerja keras, manja, jangan mimpi akan menjadi pemenang di
bisnis yang sedang kita jalankan. Saat ini pemerintah melalui Kementrian
Koperasi dan UMKM, Kementrian BUMN, Kementrian Perindustrian, Badan Ekonomi
Kreatif, Bank Indonesia, serta Pemerintah Daerah Tingkat Provinsi dan Kabupaten atau Kota, telah meluncurkan berbagai program pengembangan usaha
dengan tujuan menjadikan usaha yang ada di Indonesia menjadi berdaya saing.
Untuk informasi berbagai layanan pendampingan usaha dapat dilihat di laman berikut :
1. Kementrian BUMN - Rumah Kreatif BUMN
2. Kementrian Koperasi dan UMKM - Pusat Layanan Usaha Terpadu
3. Badan Ekonomi Kreatif
4. Bank Indonesia
5. Pemerintah Daerah
Untuk informasi berbagai layanan pendampingan usaha dapat dilihat di laman berikut :
1. Kementrian BUMN - Rumah Kreatif BUMN
2. Kementrian Koperasi dan UMKM - Pusat Layanan Usaha Terpadu
3. Badan Ekonomi Kreatif
4. Bank Indonesia
5. Pemerintah Daerah
Keberadaan
program-program ini sayang sekali jika tidak dimanfaatkan oleh para pelaku
usaha. Nah, kembali lagi, mau kekeuh jalan sendiri tertatih-tatih, atau belajar
dari yang sudah sukses usahanya? Pilihan ada di tangan anda.
Sumber :
Panduan Pendampingan Usaha, Program Yes I Do, PUPUK Bandung-Plan Internasional Indonesia
Sumber :
Panduan Pendampingan Usaha, Program Yes I Do, PUPUK Bandung-Plan Internasional Indonesia
COMMENTS