Tips Ngabuburit, Waktu Ijabah
Mesjid Agung Bandung (dok.pribadi) |
Ah masa sih, puasa hanya dapat sekadar lapar dan haus? Kan saat bulan Ramadan, ibadah juga semakin meningkat, shalat tarawih, menyiapkan sahur dan berbuka, tilawah, bahkan tidur pun dinilai ibadah. Iya, kalau waktu yang kita gunakan banyak bermanfaat, bagaimana kalau masih ada kegiatan mubadzir yang dilakukan?
Wah, masa sih di bulan Puasa kita bisa melakukan aktivitas yang sia-sia?
Mengenal Makna Ngabuburit
Sebagai penduduk Bandung sejak lahir, semenjak kecil saya mengenal istilah Ngabuburit. Menurut yang saya pahami, ngabuburit adalah aktivitas mengisi waktu menjelang sore. Istilah ini lebih khusus digunakan saat bulan Ramadan. Di waktu sore, orang-orang melakukan berbagai aktivitas menunggu waktu berbuka puasa. Kata "Ngabuburit" berasal dari kata "Burit" yang berarti sore atau petang.Semula kata ini hanya dikenal oleh orang Sunda, tapi seiringnya waktu mulai digunakan oleh masyarakat daerah lain. Dugaan saya sih, kata ini diperkenalkan oleh para artis yang mengisi kegiatan Ramadan. Dimana banyak artis televisi yang asalnya merupakan orang Sunda.
Saat saya kecil, kegiatan Ngabuburit, banyak diisi untuk berjalan-jalan membeli makanan berbuka. Kegiatan ini dilaksanakan setelah shalat ashar. Bersama teman-teman mencari makanan jajanan untuk berbuka. Sehingga banyak makanan yang tersaji di meja, dan seringnya tidak semua habis dimakan, hehe.
Saat ngabuburit, umumnya pukul 5 sore, anak-anak harus sudah tiba di rumah. Membantu ibu menyiapkan makanan berbuka, mandi sore dan siap untuk berbuka puasa. Pukul 5.30 harus sudah duduk manis di ruang tengah, sambil mendengarkan ayah membacakan kisah-kisah Ramadan atau petikan hadis. Sehingga saat menjelang buka puasa, betul-betul sudah siap untuk berdoa menjelang buka puasa.
Jangan Sampai Ngabuburit Merugi
Sayang, kini makna ngabuburit mulai bergeser. Hingga 15 menit menjelang berbuka puasa, masih banyak orang yang berjalan-jalan diluar rumah. Dan di saat ini adalah saat penuh-penuhnya orang membeli makanan. Sehingga jalan yang menjadi tempat orang berjualan makanan berbuka pun menjadi macet. Sayang disayang.Menurut hadist, ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil dan doanya orang yang terzalimi," (HR. Tirmidzi). Sehingga waktu ngabuburit dibatasi. Jadi saat akan berbuka puasa, kita sudah siap dengan hidangan dan dapat melakukan doa dengan khusu.
Ngabuburit Tanpa Kehilangan Waktu Ijabah
Jadi apa yang harus dilakukan supaya kita tidak kehilangan waktu ijabah karena ngabuburit yang kebablasan? Ada beberapa cara yang dapat dilakukan supaya bisa ngabuburit, tetapi tetap dapat bersiap dan mengisi waktu ijabah yaitu sebelum berbuka puasa.1. Membuat jadwal harian kegiatan Ramadan
2. Pukul 5 sore harus sudah ada di rumah, atau di tempat kegiatan berbuka puasa
3. Mengawali kegiatan berbuka puasa dengan membaca Al Quran atau membaca shalawat dilanjutkan dengan membaca doa.
Kita punya 30 hari waktu untuk berdoa secara khusyu. Dan janji Allah, doa tersebut tidak akan tertolak. Jangan sampai karena ngabuburit kita kehilangan waktu ijabah. Ngabuburit tentu boleh, asal tidak sampai kebablasan ya....
#BPN30DayBlogChallenge
#Day1
Syaikh
Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin menjelaskan bahwa asalnya waktu
mustajab adalah sebelum berbuka puasa (menjelang berbuka) karena inilah
keadaan seorang hamba masih berpuasa, badan mungkin ada sedikit lemah
dan butuh makanan serta butuh dengan Rabb-nya. Akan tetapi, ada hadits
membaca doa buka puasa setelah berbuka, sehingga bisa saja doa tersebut
adalah setelah berbuka. Beliau berkata,
Baca selengkapnya https://muslim.or.id/29990-doa-mustajab-setelah-atau-sebelum-berbuka-puasa.html
ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﻳﻜﻮﻥ ﻗﺒﻞ ﺍﻹﻓﻄﺎﺭ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻐﺮﻭﺏ ؛ ﻷﻧﻪ
ﻳﺠﺘﻤﻊ ﻓﻴﻪ ﺍﻧﻜﺴﺎﺭ ﺍﻟﻨﻔﺲ ﻭﺍﻟﺬﻝ ﻭﺃﻧﻪ ﺻﺎﺋﻢ ، ﻭﻛﻞ ﻫﺬﻩ ﺃﺳﺒﺎﺏ ﻟﻺﺟﺎﺑﺔ ﻭﺃﻣﺎ ﺑﻌﺪ
ﺍﻟﻔﻄﺮ ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻨﻔﺲ ﻗﺪ ﺍﺳﺘﺮﺍﺣﺖ ﻭﻓﺮﺣﺖ ﻭﺭﺑﻤﺎ ﺣﺼﻠﺖ ﻏﻔﻠﺔ ، ﻟﻜﻦ ﻭﺭﺩ ﺩﻋﺎﺀ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ
ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻟﻮ ﺻﺢ ﻓﺈﻧﻪ ﻳﻜﻮﻥ ﺑﻌﺪ ﺍﻹﻓﻄﺎﺭ ﻭﻫﻮ : ” ﺫﻫﺐ ﺍﻟﻈﻤﺄ ﻭﺍﺑﺘﻠﺖ
ﺍﻟﻌﺮﻭﻕ ﻭﺛﺒﺖ ﺍﻷﺟﺮ ﺇﻥ ﺷﺎﺀ ﺍﻟﻠﻪ ” } ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺑﻮ ﺩﺍﻭﺩ ﻭﺣﺴﻨﻪ ﺍﻷﻟﺒﺎﻧﻲ ﻓﻲ ﺻﺤﻴﺢ ﺳﻨﻦ
ﺃﺑﻲ ﺩﺍﻭﺩ ( 2066 ) { ﻓﻬﺬﺍ ﻻ ﻳﻜﻮﻥ ﺇﻻ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻔﻄﺮ ،
“Doa (yang mustajab) adalah sebelum/menjelang berbuka yaitu ketika
akan terbenam matahari. Karena saat itu terkumpul (sebab-sebab
mustajabnya doa) berupa hati yang tunduk dan perasaan rendah (di hadapan
Rabb) karena ia berpuasa.Baca selengkapnya https://muslim.or.id/29990-doa-mustajab-setelah-atau-sebelum-berbuka-puasa.html
Syaikh
Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin menjelaskan bahwa asalnya waktu
mustajab adalah sebelum berbuka puasa (menjelang berbuka) karena inilah
keadaan seorang hamba masih berpuasa, badan mungkin ada sedikit lemah
dan butuh makanan serta butuh dengan Rabb-nya. Akan tetapi, ada hadits
membaca doa buka puasa setelah berbuka, sehingga bisa saja doa tersebut
adalah setelah berbuka. Beliau berkata,
Baca selengkapnya https://muslim.or.id/29990-doa-mustajab-setelah-atau-sebelum-berbuka-puasa.html
ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﻳﻜﻮﻥ ﻗﺒﻞ ﺍﻹﻓﻄﺎﺭ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻐﺮﻭﺏ ؛ ﻷﻧﻪ
ﻳﺠﺘﻤﻊ ﻓﻴﻪ ﺍﻧﻜﺴﺎﺭ ﺍﻟﻨﻔﺲ ﻭﺍﻟﺬﻝ ﻭﺃﻧﻪ ﺻﺎﺋﻢ ، ﻭﻛﻞ ﻫﺬﻩ ﺃﺳﺒﺎﺏ ﻟﻺﺟﺎﺑﺔ ﻭﺃﻣﺎ ﺑﻌﺪ
ﺍﻟﻔﻄﺮ ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻨﻔﺲ ﻗﺪ ﺍﺳﺘﺮﺍﺣﺖ ﻭﻓﺮﺣﺖ ﻭﺭﺑﻤﺎ ﺣﺼﻠﺖ ﻏﻔﻠﺔ ، ﻟﻜﻦ ﻭﺭﺩ ﺩﻋﺎﺀ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ
ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻟﻮ ﺻﺢ ﻓﺈﻧﻪ ﻳﻜﻮﻥ ﺑﻌﺪ ﺍﻹﻓﻄﺎﺭ ﻭﻫﻮ : ” ﺫﻫﺐ ﺍﻟﻈﻤﺄ ﻭﺍﺑﺘﻠﺖ
ﺍﻟﻌﺮﻭﻕ ﻭﺛﺒﺖ ﺍﻷﺟﺮ ﺇﻥ ﺷﺎﺀ ﺍﻟﻠﻪ ” } ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺑﻮ ﺩﺍﻭﺩ ﻭﺣﺴﻨﻪ ﺍﻷﻟﺒﺎﻧﻲ ﻓﻲ ﺻﺤﻴﺢ ﺳﻨﻦ
ﺃﺑﻲ ﺩﺍﻭﺩ ( 2066 ) { ﻓﻬﺬﺍ ﻻ ﻳﻜﻮﻥ ﺇﻻ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻔﻄﺮ ،
“Doa (yang mustajab) adalah sebelum/menjelang berbuka yaitu ketika
akan terbenam matahari. Karena saat itu terkumpul (sebab-sebab
mustajabnya doa) berupa hati yang tunduk dan perasaan rendah (di hadapan
Rabb) karena ia berpuasa.Baca selengkapnya https://muslim.or.id/29990-doa-mustajab-setelah-atau-sebelum-berbuka-puasa.html
Syaikh
Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin menjelaskan bahwa asalnya waktu
mustajab adalah sebelum berbuka puasa (menjelang berbuka) karena inilah
keadaan seorang hamba masih berpuasa, badan mungkin ada sedikit lemah
dan butuh makanan serta butuh dengan Rabb-nya. Akan tetapi, ada hadits
membaca doa buka puasa setelah berbuka, sehingga bisa saja doa tersebut
adalah setelah berbuka. Beliau berkata,
Baca selengkapnya https://muslim.or.id/29990-doa-mustajab-setelah-atau-sebelum-berbuka-puasa.html
ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﻳﻜﻮﻥ ﻗﺒﻞ ﺍﻹﻓﻄﺎﺭ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻐﺮﻭﺏ ؛ ﻷﻧﻪ
ﻳﺠﺘﻤﻊ ﻓﻴﻪ ﺍﻧﻜﺴﺎﺭ ﺍﻟﻨﻔﺲ ﻭﺍﻟﺬﻝ ﻭﺃﻧﻪ ﺻﺎﺋﻢ ، ﻭﻛﻞ ﻫﺬﻩ ﺃﺳﺒﺎﺏ ﻟﻺﺟﺎﺑﺔ ﻭﺃﻣﺎ ﺑﻌﺪ
ﺍﻟﻔﻄﺮ ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻨﻔﺲ ﻗﺪ ﺍﺳﺘﺮﺍﺣﺖ ﻭﻓﺮﺣﺖ ﻭﺭﺑﻤﺎ ﺣﺼﻠﺖ ﻏﻔﻠﺔ ، ﻟﻜﻦ ﻭﺭﺩ ﺩﻋﺎﺀ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ
ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻟﻮ ﺻﺢ ﻓﺈﻧﻪ ﻳﻜﻮﻥ ﺑﻌﺪ ﺍﻹﻓﻄﺎﺭ ﻭﻫﻮ : ” ﺫﻫﺐ ﺍﻟﻈﻤﺄ ﻭﺍﺑﺘﻠﺖ
ﺍﻟﻌﺮﻭﻕ ﻭﺛﺒﺖ ﺍﻷﺟﺮ ﺇﻥ ﺷﺎﺀ ﺍﻟﻠﻪ ” } ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺑﻮ ﺩﺍﻭﺩ ﻭﺣﺴﻨﻪ ﺍﻷﻟﺒﺎﻧﻲ ﻓﻲ ﺻﺤﻴﺢ ﺳﻨﻦ
ﺃﺑﻲ ﺩﺍﻭﺩ ( 2066 ) { ﻓﻬﺬﺍ ﻻ ﻳﻜﻮﻥ ﺇﻻ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻔﻄﺮ ،
“Doa (yang mustajab) adalah sebelum/menjelang berbuka yaitu ketika
akan terbenam matahari. Karena saat itu terkumpul (sebab-sebab
mustajabnya doa) berupa hati yang tunduk dan perasaan rendah (di hadapan
Rabb) karena ia berpuasa.Baca selengkapnya https://muslim.or.id/29990-doa-mustajab-setelah-atau-sebelum-berbuka-puasa.html
Betul bu mendingan ngaji ajaa daripada kena maceet hehe
ReplyDeleteIya. Bulan Ramadan memang luar biasa. Semua orang tumplek pas jam berbuka puasa.
Delete